Senin, 01 Mei 2017

Tidak hanya aku, hujan juga merindukanmu

Apa kau sama sepertiku?
Masih mencoba mencium harumnya bau hujan?
Meski hujan tak berarti jika itu tanpamu.

Apa kabarmu di negara tetangga?
Disini, di kampung halaman kita, setiap senja tanah sudah membasah.
Petir menyambar dan angin mengamuk.
Entah mengapa, sekarang hujan jadi menakutkan.
Apa hujan mengangkuh karena sekarang hanya aku seorang yang menantinya.

Aku, hujan, payung biru, dan pagar depan sekolah merindukanmu.