Kamis, 16 Maret 2017

BULAN DAN LAKON SANDIWARA

Jangan membenci, kamu hanya tidak mengenalnya.
Sebut saja Bulan, dia adalah potret mahasiswa dengan jiwa kepemimpinan sempurna. Tapi, dia bukan sosok yang "asyik" diajak berterman. Dia tipe teman yang "bossy" dan "merengek". Singkatnya, diluar lingkar pertemanan kami, dia tipe sosok yang "judes", tegas, dan berwibawa. Ia begitu dihargai. Bukan berarti sebagai teman kami tidak menghargainya. Hanya saja, dia tidak sehebat orang lain kira.

Bulan hidup dengan kebutuhan yang terpenuhi serta memiliki orang tua yang fleksibel. Katakan saja, ia memiliki kehidupan finansial yang baik. Hidupnya makin kompleks dengan keberhasilannya dalam merajut asmara dengan pasangannya selama hampir enam tahun hingga detik ini. Namun sebagai teman, kita mengenalnya lebih baik. Bulan yang begitu diagungkan hanya sebatas "tai" bagi pacarnya. ia diinjak, mungkin ditimbun pasir agar tidak berbau busuk.

Kesimpulannya, Bulan yang bersikap tangguh dia pernah rapuh. Dia terlihat memiliki hati kokoh dan raga gagah, namun sebenarnya ia perih dan patah. Dia hanya pasrah. Dia memilih menyusun puzzle keterpurukannya agar menjadi gambar kebahagiaan yang utuh.
Luka mampu menjadikannya lakon dari sebuah sandiwara. Sandiwara itu kami sebut Sandiwara Kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar